Postingan

Activity-Based Costing

Activity Based Costing Activity-Based Costing didefinisikan sebagai sistem costing dimana berbagai overhead cost pools dialokasikan menggunakan basis yang termasuk satu atau lebih faktor yang tidak berhubungan dengan volume. Dibandingkan dengan traditional costing, ABC secara menyeluruh menunjukan pengaplikasian dari pelacakan cost. Level of Costs and Driver Dalam ABC, basis yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead disebut driver. Sumber driver adalah basis untuk mengalokasikan sumber dari cost ke berbagai aktivitas yang berbeda dengan menggunakan sumber tersebut. Sebuah Activity driver adalah basis yang digunakan untuk mengalokasikan cost dari sebuah aktivitas ke produk, pelanggan, atau cost objek akhir lainnya. kata akhir merujuk pada langkah akhir dalam pengalokasian cost. Alamiah dan macam Activity driver adalah yang membedakan antar sistem ABC dan sistem tradisional.  ABC mengakui activity, activity cost, dan activity driver pada level agregasi yang berbed...

Allocation of Support-Departement Costs, Common Costs, and Revenues

Gambar
Mengalokasikan Support-Departement Costs menggunakan Metode Single-Rate dan Dual-Rate Perusahaan membedakan operating departement dari support departement. operating departement disebut juga production departement dimana secara langsung menambah nilai dari sebuah jasa atau produk sedangkan support departement disebut juga service departement menyediakan jasa yang menunjang internal departemen lain (operating dan support departement lain) dalam perusahaan. Metode Single-Rate dan Dual-Rate Metode Single rate tidak membedakan antara biaya variabel dan tetap. Metode ini mengalokasikan cost dalam setiap cost pool ke cost object menggunakan tingkar per unit yang sama dari basis single allocation. Sebaliknya, metode dual-rate memartisi cost dari setiap support departement dalam dua pool yaitu pool tetap dan pool variable, dan mengalokasikan setiap pool menggunakan cost allocation yang berbeda. Metode Single Rate dalam metode ini, tingkat anggaran gabungan digunakan untuk fix...

Inventory Management, Just-In-Time, and Simplified Costing Method (Lanjutan)

Gambar
Pembelian Just-In-Time (JIT) Pembelian JIT adalah pembelian material atau barang sehingga barang-barang tadi dikirim saat dibutuhkan untuk produksi atau penjualan. Bagi supplier sebuah perusahaan yang menetapkan sistem JIT, tiap supplier harus memenuhi permintaan-permintaan kecil yang rutin secara langsung ke lantai produksi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan perusahaan. Supplier harus bekerja sangat keras untuk memenuhi permintaan tersebut, karena kesalahan sedikit akan menimbulkan proses produksi terhambat dan kegagalan dalam memenuhi jadwal produksi. Biaya Relevan dalam Pembelian JIT Pembelian JIT tidak hanya diarahkan oleh model EOQ karena model tersebut hanya menekankan pada trade-off antara relevant carrying dan ordering cost. manajemen inventori juga termasuk akuntansi untuk purchasing cost, stockout cost, cost of quality, dan shrinkage cost perusahaan. berikut contoh perbedaan relevant cost antara kebijakan pembeliaan konvensional dan kebijakan JIT Backflus...

Inventory Management, Just-In-Time, and Simplified Costing Method

Purchasing Cost Purchasing cost adalah biaya dari barang yang didapatkan dari penyuplai, termasuk biaya pengiriman. Biaya-biaya ini biasanya merupakan biaya terbesar dalam kategori biaya barang dalam inventori. Potongan harga untuk pemesanan skala besar dan pembayaran ke suplier lebih cepat mengurangi Purchasing cost. Ordering Cost Ordering cost adalah biaya-biaya dari menyiapkan dan menerbitkan perintah pemesanan, penerimaan dan inspeksi barang yang ada dalam perintah dan membandingkan kesesuaian invoice yang diterima, dan catatan pengiriman untuk pembayaran. Ordering cost termasuk biaya untuk mendapatakan persetujuan begitupun dengan biaya pemrosesan khusus lainnya. Carrying Cost Carrying cost adalah biaya-biaya yang muncul ketika barang berada di inventori. Carrying cost termasuk biaya kesempatan dari investasi yang terikat dengan inventori, dan biaya terkait penyimpanan, seperti penyewaan gudang, asuransi, dan penuaan. Stockout Cost Stockout cost adalah biaya yang mu...

Cost of Quality (Lanjutan)

Gambar
Spoilage dalam Process Costing menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang dan FIFO Menghitung Keseluruhan Spoilage Contoh 1: Chipmaker Inc, membuat sirkuit untuk set televisi. Untuk menegaskan masalah normal spoilage yang muncul, diasumsikan tidak ada inventory awal dan difokuskan pada direct material. Data inventory sebagai berikut: Titik inspeksi adalah tahap dalam proses produksi dimana produk dieksaminasi untuk menetukan apakah dapat diterima atau tidak. Spoilage biasanya terjadi pada tahap penyelesaian dimana dilakukannya inspeksi sehingga spoiled unit dalam contoh diasumsikan telah 100% lengkap untuk direct material. Prosedur Lima Langkah Process Costing dengan Spoilage Contoh 2: Anzio Company memproduksi wadah daur ulang dalam Departemen Forming-nya. Terdapat beberapa cacat dari hasil produksi sehingga menghasilkan spoiled unit. Normalnya, 10% dari finished output dari unit yang bagus adalah spoilage. Rangkuman datanya sebagai berikut: Langkah 1: Meringkas Arus F...

Cost of Quality

Cost of Quality  Cost of Quality  dalam tingkat tertentu dapat dikatakan salah penamaan. Cost of quality bukanlah hanya biaya untuk memperoleh hasil dengan kualitas terbaik melainkan juga biaya yang dikeluarkan dari rendahnya kualitas yang dihasilkan. Untuk mempermudah pemahaman, terdapat beberapa jenis Cost of Quality yang perlu diidentifikasi dan dibedakan: Prevention Costs (Biaya Pencegahan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Pencegahan kegagalan produk dimulai merancang kualitas kedalam produk dan kedalam proses produksi, peralatan dan suku cadang dengan kualitas terbaik harus digunakan. Pemeliharaan preventif harus dilakukan secara rutin untuk menjaga agar kualitas tetap dalam kondisi yang baik. Appraisal Cost  (Biaya Penilai) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendeteksi kegagalan prosuk. Failure Costs  (Biaya Kegagalan) adalah biaya yang dikeluarkan saat sebuah produk mengalami kegagalan; dapat terjadi secara i...

Process Costing

Gambar
Konsep Dasar dan Karakteristik Terkait Metode Proses Dalam sistem process-costin, unit cost dari produk atau jasa didapat dengan menetapkan total cost ke benyak unit output yang identik atau sama. Dengan kata lain, unit cost dihitung dengan membagi total cost yang dikeluarkan dengan jumlah unit output dalam proses produksi. Dalam pengaturan manufaktur process costing, setiap unit menerima jumlah direct material, direct labor, dan manufacturing overhead yang sama. Perbedaan utama process costing dan job costing adalah pada tingkat merata-ratakan yang digunakan untuk menghitung unit cost dari produk atau jasa. Dalam sistem job costing, tiap-tiap job menggunakan jumlah sumber daya yang berbeda, jadi tidaklah dibenarkan jika ditetapkan cost untuk setiap job dengan cost rata-rata yang sama. Sebaliknya, ketika unit yang diproduksi sama atau identik diproduksi masal daripada memproses sebagai masing masing job terpisah, process costing digunakan untuk menghitung rata-rata cost dari selur...