Inventory Management, Just-In-Time, and Simplified Costing Method (Lanjutan)
Pembelian Just-In-Time (JIT)
Pembelian JIT adalah pembelian material atau barang sehingga barang-barang tadi dikirim saat dibutuhkan untuk produksi atau penjualan. Bagi supplier sebuah perusahaan yang menetapkan sistem JIT, tiap supplier harus memenuhi permintaan-permintaan kecil yang rutin secara langsung ke lantai produksi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan perusahaan. Supplier harus bekerja sangat keras untuk memenuhi permintaan tersebut, karena kesalahan sedikit akan menimbulkan proses produksi terhambat dan kegagalan dalam memenuhi jadwal produksi.
Biaya Relevan dalam Pembelian JIT
Pembelian JIT tidak hanya diarahkan oleh model EOQ karena model tersebut hanya menekankan pada trade-off antara relevant carrying dan ordering cost. manajemen inventori juga termasuk akuntansi untuk purchasing cost, stockout cost, cost of quality, dan shrinkage cost perusahaan. berikut contoh perbedaan relevant cost antara kebijakan pembeliaan konvensional dan kebijakan JIT
Backflush Costing
Ketiadaan inventori menyebabkan pilihan tentang asumsi cost-flow dan metode inventori costing tidak menjadi penting (seluruh manufaturing cost dalam periode akuntansi secara langsung masuk ke COGS)
berikut contoh Backflush costing
Contoh 1: Menggunakan 3 titik pemicu dalam jurnal
Stage A: Pembelian DM dan Mengeluarkan Conversion Cost
1. Pembelian DM
Dr: Material dan In-Process inventori control
Cr: Account Payable Control
2. Pengakuan Conversion cost yang dikeluarkan
Dr: Converion Cost Control
Cr: Various Account (Seperti Wages Payable)
Stage B: Produksi yang menghasilkan WIP
[No Entry]
Stage C: Mencatat Cost of Finished Goods Completed
Dr: Finished Goods Control
Cr: Material dan In-Process Inventori Control
Cr: Conversion Cost Allocated
Stage D: Mencatat Cost of Finished Goods Sold
1. Mencatat Cost of Finished Goods Sold
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Finished Goods Control
2. Mencatat Lebih atau kurang alokasi conversion cost
Dr: Conversion Cost Allocated
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Conversion Cost Control
Contoh 2: Menggunakan 2 titik pemicu dalam jurnal
Stage A: Pembelian DM dan Mengeluarkan Conversion Cost
1. Pembelian DM
Dr: Material dan In-Process inventori control
Cr: Account Payable Control
2. Pengakuan Conversion cost yang dikeluarkan
Dr: Converion Cost Control
Cr: Various Account (Seperti Wages Payable)
Stage B: Produksi yang menghasilkan WIP
[No Entry]
Stage C: Mencatat Cost of Finished Goods Completed
[No Entry]
Stage D: Mencatat Cost of Finished Goods Sold
1. Mencatat Cost of Finished Goods Sold
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Finished Goods Control
2. Mencatat Lebih atau kurang alokasi conversion cost
Dr: Conversion Cost Allocated
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Conversion Cost Control
Contoh 3: Menggunakan 2 titik pemicu dalam jurnal
Stage A: Pembelian DM dan Mengeluarkan Conversion Cost
1. Pembelian DM
[No Entry]
2. Pengakuan Conversion cost yang dikeluarkan
Dr: Converion Cost Control
Cr: Various Account (Seperti Wages Payable)
Stage B: Produksi yang menghasilkan WIP
[No Entry]
Stage C: Mencatat Cost of Finished Goods Completed
Dr: Finished Goods Control
Cr: Material dan In-Process Inventori Control
Cr: Conversion Cost Allocated
Stage D: Mencatat Cost of Finished Goods Sold
1. Mencatat Cost of Finished Goods Sold
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Finished Goods Control
2. Mencatat Lebih atau kurang alokasi conversion cost
Dr: Conversion Cost Allocated
Dr: Cost of Goods Sold
Cr: Conversion Cost Control
Komentar
Posting Komentar