Cost of Quality (Lanjutan)

Spoilage dalam Process Costing menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang dan FIFO

Menghitung Keseluruhan Spoilage

Contoh 1: Chipmaker Inc, membuat sirkuit untuk set televisi. Untuk menegaskan masalah normal spoilage yang muncul, diasumsikan tidak ada inventory awal dan difokuskan pada direct material. Data inventory sebagai berikut:
Titik inspeksi adalah tahap dalam proses produksi dimana produk dieksaminasi untuk menetukan apakah dapat diterima atau tidak. Spoilage biasanya terjadi pada tahap penyelesaian dimana dilakukannya inspeksi sehingga spoiled unit dalam contoh diasumsikan telah 100% lengkap untuk direct material.

Prosedur Lima Langkah Process Costing dengan Spoilage

Contoh 2: Anzio Company memproduksi wadah daur ulang dalam Departemen Forming-nya. Terdapat beberapa cacat dari hasil produksi sehingga menghasilkan spoiled unit. Normalnya, 10% dari finished output dari unit yang bagus adalah spoilage. Rangkuman datanya sebagai berikut:

Langkah 1: Meringkas Arus Fisik dari Unit Output

Total Spoilage = (WIP inventory awal + Unit yang dimulai) - (Unit yang bagus, selesai, dan                                            ditransfer + WIP inventory akhir)
                        = (1500 + 8500) - (7000 + 2000)
                        = 1000 unit
Abnormal Spoilage = Total Spoilage - Normal Spoilage
                                = 1000 - 700*
                                = 300 unit
*) normal sopilage adalah 10% dari unit output bagus yaitu 7000

Langkah 2: Menghitung Nilai Output Dinyatakan dalam Unit Ekuivalen

Langkah 3: Meringkas Total Cost yang Dipertanggungjawabkan

Langkah 4: Menghitung Cost/Ekuivalen unit

Langkah 5: Menetapkan Cost untuk Unit yang Diselesaikan, Unit Spoiled, dan Unit WIP Akhir.

Spoilage dan Metode Rata-Rata Tertimbang

Cost/unit selesai dan ditransfer = total cost yang ditransfer (termasuk normal spoilage)/jumlah                                                                  barang yang diproduksi
                                                   = $152.075 / 7000 unit = $21,75/ unit bagus

Spoilage dan Metode FIFO

Langkah 1 dan 2 metode FIFO fokus pada unit ekuivalen dari pekerjaan yang telah dikerjakan pada periode saat ini. Perhatikan dalam langkah 3,4,dan 5 ketika menetapkan cost dalam metode FIFO, cost dari pekerjaan awal tetap dipisahkan dari cost dari pekerjaan yang dilakukan di periode saat ini.

Entri Jurnal

Rata-rata tertimbang:
Finished goods                                                  152.075
     Work-in-process - Forming                                        152.075
(Untuk Transfer Barang)
Loss from abnormal spoilage                            5.925
      Work-in-process - Forming                                   5.925
(Untuk Abnormal Spoilage yang Terdeteksi)

FIFO:
Finished goods                                                  151.600
     Work-in-process - Forming                                        151.600
(Untuk Transfer Barang)
Loss from abnormal spoilage                            6.000
      Work-in-process - Forming                                   6.000
(Untuk Abnormal Spoilage yang Terdeteksi)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Job Order Costing

Gambar
Konsep Dasar Sistem Costing Beberapa istilah yang perlu diketahui: Cost Pool. Cost Pool  adalah sebuah pengelompokan dari tiap-tiap indirect cost. Sederhananya, cost pool adalah alokasi dari indirect cost karena sistem costing tidak mengharuskan untuk mengalokasikan tiap-tiap indirect cost secara individu. Cost Allocation base (angka dari mesin-jam) yaitu cara sistematik yang menghubungkan antara indirect cost atau kelompok indirect cost dengan cost object. Contohnya, jika indirect cost untuk mengoperasikan mesin pemotong baja sebesar $500.000 berdasarkan penggunaan selama 10.000 jam, maka cost-allocation rate nya sebesar $50 per mesin-jam ($500.000/10.000). Ketika cost object adalah pekerjaan, produk, jasa, atau pelanggan, cost-allocation base juga disebut cost-application base. Tetapi, ketika cost object adalah sebuah departemen atau pool yang lain, cost-allocation base tidak disebut cost-application base. Sistem Job Costing dan Proccess Costing Sistem Job-Costing....
Baca selengkapnya

Konsep Biaya dan Akumulasi Biaya (Lanjutan)

Gambar
Hubungan Biaya Terkait Pengambilan Keputusan Ketika keputusan harus diambil dari tiap-tiap alternatif sangatlah penting untuk dapat mengidentifikasi cost  yang relevan terhadap pilihan. Mempertimbangkan hal-hal yang tidak relevan dapat membuang-buang waktu dan mengalihkan prhatian dari tujuan yang sebenarnya. cost yang relevan terhadap pilihan yang ada disebut relevan cost  atau differential cost. Pendapatan atau keuntungan lainnya yang akan hilang atau tidak didapatkan jika terpilih salah satu pilihan alternatif disebut opportunity cost  dari pilihan tersebut. Cost  yang sudah terjadi dan oleh karenanya tidak relevan lagi terhadap keputusan disebut sunk cost. Dalam hal diambil keputusan untuk tidak melanjutkan sebuah produksi, beberapa cost  dari produk tersebut bisa saja tidak terpengaruh, biaya-biaya ini disebut unavoidable cost Cost of Goods Manufactured dan Cost of Goods Sold Statement Langkah 1:   Cost of Direct Material Used in 2009...
Baca selengkapnya